Karapan Sapi pasti teringatkan tentang Madura yang eksotis itu. Ya, Madura memang terkenal karena salah satu kebudayaannya, yaitu
Kebudayaan Kerapan Sapi. Siapa warga Indonesia yang tidak mengenal
Karapan Sapi? Pastilah semua orang Indonesia mengenalnya.
Asal Usul Karapan Sapi
Ada dua versi yang mengartikan arti kata Kerapan Sapi
Kata karapan berasal dari kata kerap atau kirap yang artinya berangkat
dan dilepas bersama-sama atau berbondong-bondong. Selain itu, ada pula
yang menganggap bahwa kata kerapan berasal dari bahasa Arab “kirabah”
yang berarti persahabatan. Tetapi pada intinya, kerapan adalah suatu
atraksi atau lomba kecepatan sapi yang dikendarai oleh joki dengan
menggunakan kaleles.
Asal usul
Kerapan Sapi Madura
ini juga memiliki beberapa versi. Versi pertama ada yang mengatakan
bahwa kerapan sapi telah ada sejak abad ke-14. Pada waktu itu kerapan
sapi digunakan untuk menyebarkan agama Islam oleh seorang kyai yang
bernama Pratanu. Versi yang lain lagi mengatakan bahwa kerapan sapi
diciptakan oleh Adi Poday, yaitu anak Panembahan Wlingi yang berkuasa di
daerah Sapudi pada abad ke-14. Adi Poday yang lama mengembara di Madura
membawa pengalamannya di bidang pertanian ke Pulau Sapudi, sehingga
pertanian di pulau itu menjadi maju. Salah satu teknik untuk mempercepat
penggarapan lahan pertanian yang diajarkan oleh Adi Polay adalah dengan
menggunakan sapi. Lama-kelamaan, karena banyaknya para petani yang
menggunakan tenaga sapi untuk menggarap sawahnya secara bersamaan, maka
timbullah niat mereka untuk saling berlomba dalam menyelesaikannya. Dan,
akhirnya perlombaan untuk menggarap sawah itu menjadi semacam olahraga
lomba adu cepat yang disebut
Kerapan Sapi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar